Mukadimah
“Sesungguhnya
Allah, para malaikat, penduduk langit dan bumi bahkan hingga semut di lobangnnya,
dan bahkan hingga ikan di lautan benar – benar memohonkan shalawat ( pujian dan
rahmat ) bagi orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia.”
(
diriwayatkan oleh ibnu abdil barr dalam jami’ bayan al ilmi wa fadhilah )
BAGIAN
PERTAMA
Karakter
– karakter yang mesti dimiliki seorang pengajar
1. Mengikhlaskan ilmu
untuk Allah
“Ikhlas ialah, menghendaki keridhaan Allah dalam suatu amal, membersihkannya
dari segala individu maupun duniawi. Tidak ada yang melatarbelakangi suatu
amal, kecuali karena Allah dan demi hari akhirat. Tidak ada noda yang
mencampuri suatu amal, seperti kecenderungan kepada dunia untuk diri sendiri,
baik yang tersembunyi maupun yang terang-terangan, atau karena mencari harta
rampasan perang, atau agar dikatakan sebagai pemberani ketika perang, karena
syahwat, kedudukan, harta benda, ketenaran, agar mendapat tempat di hati orang
banyak, mendapat sanjungan tertentu, karena kesombongan yang terselubung, atau
karena alasan-alasan lain yang tidak terpuji; yang intinya bukan karena Allah,
tetapi karena sesuatu; maka semua ini merupakan noda yang mengotori keikhlasan.
Sumber: https://almanhaj.or.id/2977-pengertian-ikhlas.html
2. Jujur
Sifat
jujur adalah makhota diatas kepala seorang guru atau pengajar. Jika sifat itu
hilang darinya, dia akan kehilangan kepercayaan manusia akan ilmunya dan
pengetahuan – pengetahuan yang disampaikannya kepada mereka, karena anak didik
umumnya akan menerima setiap yang dikatakan gurunya
3. Serasi antara
ucapan dan perbuatan
“
wahai orang – orang yang beriman, mengapa kalian mengatakan sesuatu yang tidak
kalian kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kalian mengatakan apa
– apa yang tidak kalian kerjakan. “ ( Qs. Ash – Shaf : 2 -3 )
Abu
al aswad ad – du’ali bersyair
Wahai
laki – laki yang mengajari orang lain,
Tidakkah
sepatutnya pengajaran ini ditujukan untuk dirimu
Jangan
melarang sesuatu
Sementara
kamu melakukan yang semisalnya,
Sangatlah
tercela dirimu jika kamu melakukannya
Mulailah
dari dirimu, cegah ia dari penyimpangannya,
Maka
jika kamu meninggalkannya, berarti kamu adalah orang bijak
Pada
saat itulah kamu diterima jika menasehati
Dan
diikuti perkataanmu serta pengajaranmu akan membuahkan manfaat
Kamu
merekomendasikan obat bagi orang yang sakit
Agar
bisa sehat dengannya sementara kamu sendiri sakit
Saya
melihatmu menyuntikan nasehat hidayah kepada otak kami
Sementara
kamu sendiri hampa dari hidayah tersebut
4. Bersikap adil dan
tidak berat sebelah
Diriwayatkan
dari mujahid, bahwa beliau berkata, “ seorang pengajar , jika tidak bersikap
adil, maka dia dicatat sebagai salah satu diantara orang – orang zhalim.
5. Berakhlaq mulia dan
terpuji
Akhlaq
baik adalah perangai yang bekerja bagaikan sihir di dalam memikat hati, menarik
jiwa, dan menebar rasa cinta diantara pribadi masyarakat, dan para pengajar
adalah orang yang paling utama untuk hal itu.
6. Tawadhu ( Rendah
Hati )
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku supaya kalian bersikap
tawadhu’ sehingga tidak ada seseorang yang membanggakan dirinya terhadap orang
lain, dan tidak ada seseorang yang menzhalimi orang lain ( Diriwayatkan oleh
muslim di dalam kitab Al Jannah wa shifatu Na’imiha )
7.
Pemberani
Seorang
guru harus berani mengakui dan mengatakan kesalahan dan kekurangan
manusiawinya.
8.
Bercanda bersama anak didiknya
Canda
adalah bersenda gurau dengan orang lain tanpa mencela dan menghinanya. Dalam
proses belajar mengajar canda diperlukan untuk mengakrabkan suasana belajar dan
menghilangkan rasa bosan yang dialami siswa. Namun tidak memperbanyak bercanda
karena hal itu bisa menghilangkan wibawa dan hargadiri.
9. Sabar dan menahan
emosi
Menahan
emosi dan menundukannya merupakan indikasi kuatnya seorang guru, bukan
kelemahannya, terlebih jika guru yang bersangkutan mampu melakukan apa yang
diinginkan ( melampiaskan emosinya ). Amarah merupakan pergolakan di dalam
hati, salah dalam mempertimbangkan, lemah dalam membedakan, dan bermuara pada
kecelakaan.
10.
Menghindari
perkataan keji yang tidak pantas
Seorang
guru harus mampu untuk tidak mengejek, melaknat, mencaci maki, berkata kotor
dan sia –sia. Apabila sifat – sifat ini terkumpul dalam diri seorang guru maka
merupakan bencana yang besar, karena siswa akan terpengaruh dengan gurunya,
baik itu negatif maupun positif.
11.
Berkonsultasi dengan orang lain
Musyawarah
membantu guru terhadap masalah – malasah dan problematika yang dihadapi.
meminta pendapat kepada orang lain bukan merupakan bukti rendahnya kedudukan
ataupun ilmu, bahkan ia merupakan bukti keunggulan dan kemantapan akal.
Musyawarah dapat mendekatkan diri kepada kebenaran, sedangkan meninggalakannya
dapat menjauhkan diri dari kebenaran.
BAGIAN
KEDUA
Tugas
dan Kewajiban Guru
1. Menanamkan akidah
yang benar dan memantapkan kualitas iman siswa pada saat proses belajar
mengajar
Seorang
guru harus mampu menanamkan aqidah yang benar kepada siswanya sekalipun yang ia
ajarkan bukan pelajaran agama. Guru harus mampu mengaitkan pelajarannya dengan
ilmu aqidah.
2. Memberikan nasehat
kepada anak didik
Guru
adalah pemberi arahan, pendidik, penasihat, dan bapak. Ibnu rajab berkata “
diantara bentuk memberikan nasehat untuk mereka adalah menepis ganguan dan
kejelekan dari mereka, mengutamakan orang fakir, mengajari orang jahil mereka,
dan menuntun orang yang menyimpang diantara mereka dari kebenaran, baik dalam
ucapan maupun perbuatan; bersikap santun ketika mengembalikan mereka kepada
kebenaran, dan lemah lembut dengan mereka dalam hal beramar ma’ruf nahi
mungkar, serta gemar menghilangkan kerusakan yang ada pada mereka.”
3. Lembut kepada anak
didik dan mengajarnya dengan metode yang bagus
Maksud
lembut disini adalah lembut dengan perkataan dan perbuatan serta mengambil yang
paling mudah dan ringan. Jiwa manusia condong dan senang kepada sikap lembut,
santun, dan kata – kata baik, dan sebaliknya lari dari sifat keras dan kasar.
4. Tidak menyebutkan
nama secara langsung ketika memberikan teguran
Hendaknya
seorang guru tidak menyebutkan nama secara langsung ketika menjelaskan
kesalahan, walaupun pelaku kesalahan tersebut diketahui oleh sebagian orang.
Karena menjelaskan kesalahan bukan bermaksud menjelekan pelaku kesalahan
tersebut, melainkan sebagai peringatan dan penjelasan terhadap kelakuan dan ucapan
buruk, dan agar orang lain tidak terjerumus ke dalamnya
5. Memberi salam
kepada anak didik sebelum dan setelah pelajaran
Rasulullah
shallalhu ‘alaihi wa sallam bersabda “ Jika salah seorang kalian telah sampai
di majlisnya, hendaklah dia memberi salam; jika dia ingin duduk, hendaklah dia
duduk. Kemudian jika dia bangkit hendaklah memberi salam, karena tidaklah yang
pertama lebih berhak daripada yang terakhir. ( H.R at – Tirmizi dan Abu daud )
6. Menerapkan sistem
sangsi dalam mengajar
Syaikh
muhammad jamil zainu membuat beberapa bentuk contoh sanksi pendidikan yang
berguna, secara ringkas kita paaparkan sebagai berikut:
·
Nasihat dan arahan
·
Muka masam
·
Bentakan
·
Berpaling
·
Kecaman
·
Duduk qurfusha’ ( duduk
dengan lutut diangkat menempel perut )
·
Membebani siswa dengan tugas rumah dan sejenisnya
·
Menggantungkan cambuk, berdasarkan hadits,
·
Tingkat terakhir, pukulan ringan
7. Memberikan
penghargaan kepada anak didik
·
Penghargaan dalam bentuk materi
·
Penghargaan dalam bentuk do’a
·
Penghargaan dalam bentuk sanjungan ( Pujian )
BAGIAN
KETIGA
SISTEM
DAN METODE MENGAJAR
1. Mempersiapkan siswa
untuk menerima pelajaran
Ada
beberapa cara dalam mempersiapkan siswa :
a.
Metode meminta diam
b.
Metode panggilan ( sistem langsung )
c.
Metode motivasi untuk mendengar dan menyimak dengan seksama (
sistem tidak langsung )
2. Kontak pendengaran
dan penglihatan antara guru dan siswa
Kontak
pendengaran :
·
Metode ceramah
·
Tidak tasyadduq dalam ucapan dan tidak pula memaksakan
bersajak
·
Meninggikan suara ( atau merubah intonasi suara ) ketika mengajar
·
Sikap terus menerus guru didalam menyampaikan dan tidak
memutusnya
·
Diam di tengah – tengah menyampaikan ( penjelasan )
Kontak
pandangan :
·
Kontak pandangan yang berkesinambungan antara guru dan siswa
·
Menggunakan ekspresi wajah
3. Metode Praktik ( Peragaan
)
Ada
beberapa metode yang di lakukan rasulullah :
·
Metode Praktik dari pihak guru
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Wahai sekalian manusia,
sesungguhnya aku berbuat seperti ini agar kalian meneladaniku dan agar kalian
mempelajari shalatku”. (Diriwayatkan oleh Al Bukhori dalam kitab Al –
Jumu’ah )
·
Metode praktik dari pihak siswa
4. Menyajikan materi
pelajaran dengan metode yang sesuai dengan metode yang sesuai dengan tingkat
daya pikir dan pemahaman siswa
·
Perbedaan akal dan daya faham siswa, antara yang satu dengan
yang lain dan antara komunitas yang satu degnan komunitas yang lain.
·
Kecerdasan dan kepiawaian guru terletak pada kemampuannya
menyampaikan pelajaran kepada siswa sebagaimana mestinya , bukan pada
mengoleksi nash – nash dan dalil serta banyaknya permasalahan.
·
Mengukur tingkat akal siswa, lalu dari sana mengajar dan
menjelaskan kepada mereka sesuai barometer tersebut.
5. Metode dialog dan
pendekatan logika
·
Menggunakan metode pendekatan logika adalah sarana bagus yang
menjamin sampainya pelajaran kepada otak pendengar sesuai yang dikehendaki
pembicara
·
Memperhartikan kesederhanaan dalam dialog rasional dan
mengikut sertakan siswa dalam dialog tersebut agar terjadi reaksi balik
·
Memperhatikan kondisi pendengar; apakah dia termasuk orang
yang terkesan degnan dalil – dalil ataukah tidak
6. Mengajar lewat
kisah
Kisah
secara alamiah disukai oleh jiwa manusia, karena kisah mengandung berita orang
– orang yang telah lalu, menyebutkan peristiwa, keanehan – keanehan, dan
selainnya.
7. Membuat permisalan
Allah
Ta’ala berfirman:
“Tidakkah
kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik
seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya ( menjulang ) ke langit,
pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin tuhannya? Allah
membuat perumpamaan – perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.
Dan perumpamaan kalimat yang buruk, yang telah dicabut dengan akar – akarnya
dari permukaan bumi; tidak dapat tetap ( tegak ) sedikitpun. ( Qs. Ibrahim : 24
– 26 )
8. Metode
membangkitkan rasa penasaran
Menggunakan
metode membangkit rasa penasaran merupakan pendorong paling kuat untuk belajar
dan mencari serta meneliti.
9. Menggunakan isyarat
( Gerakan tangan dan kepala ) dalam mengajar
Isyarat
dapat membantu guru untuk menyingkat, atau memberi penekanan terhadap ucapan,
atau melakukan pendalaman dengan kokoh dan menguatkan sebagian dari perkara –
perkara yang penting, atau menarik perhatian pendengar, atau membantu guru
mengungkapkan sebagian makna yang kadang tidak bisa diungkapkan oleh lisan, dan
lainya.
10.
Menggunakan gambar untuk menjelaskan dan
menerangkan
Mendukung
penjelasan dengan gambar dan tulisan akan menambah kuat penjelasan.
Menggabungkan antara gambar dan tulisan dengan penjelasan ( Metode ceramah )
itu dapat membantu untuk menyampaikan pelajaran dengan mudah dan cepat.
11.
Menerangkan masalah – masalah yang penting
melalui metode penjelasan sebab
Metode
penjelasan sebab dapat memperjelas apa yang sulit bagi siswa untuk memahaminya
serta apa yang menjadi problem baginya. Metode penjelasan sebab dapat memberi
rasa tenang pada hati dan mendekatkan makna kepada otak.
12.
Memberi kesempatan kepada murid untuk
mencari jawaban
Memberi
kesempatan kepada siswa mencari jawaban sendiri dari sebuah masalah adalah
metode bagus dan bermanfaat untuk membuat otak bekerja dan mengasah pikirannya.
13.
Menggunakan metode pengulangan dalam
mengajar
Mengulang
sampai tiga kali adalah batas puncak yang penjelasan bisa diperoleh degnannya,
akan tetapi terkadang bisa ditambah lebih dari itu sesuai dengan kebutuhan.
Pengulangan adalah sarana efektif untuk menghafal pelajaran dan untuk
memfokuskan kepada poin yang penting.
14.
Menggunakan metode klasifikasi dalam
mengajar
Metode
klasifikasi membantu menghafal pelajaran dan menjaganya dari lupa.
15.
Menggunakan metode tanya jawab pada saat
mengajar
Metode
pertanyaan adalah metode yang sangat efektif untuk menarik perhatian pendengar
dan mempersiapkannya untuk menerima apa yang disampaikan padanya.
16. Melontarkan beberapa
permasalahan ilmiah yang penting untuk menguji kemampuan otak siswa
17. Guru memotivasi
siswanya untuk mengajukan pertanyaan
Dorongan
dan motivasi guru kepada muridnya agar mengajukan pertanyaan itu mengandung
banyak faidah, diantaranya:
a.
Menilai kondisi siswanya dari segi daya paham
b.
Mendorong dan memberanikan siswa yang pemalu untuk mengajukan
pertanyaan.
c.
Siswa yang lain dapat memperoleh manfaat ketika mendengar
jawaban.
d.
Penawaran guru ( Kepada Murid ) untuk ( Bertanya pada )
dirinya di awal pertemuan, dan peninjauan kembali terhadap cara penyampaian
materi pelajarannya, ketika tampak baginya dari ketidakpahaman siswa
sebagaimana yang seharusnya dari sela – sela pertanyaan.
18. Guru meluruskan si
penanya dari sela – sela pertanyaannya dan menjawabnya dengan jawaban yang
sesuai dengan kondisinya
19. Memberikan penilaian
terhadap jawaban siswa
Penilaian
terhadap jawaban siswa itu dapat memberikan manfaat bagi siswa yang menjawab
untuk memperbaiki jawabannya, dan memberikan manfaat bagi siswa – siswa yang
lain untuk menerima dan menolak jawaban tersebut. Adakalanya jawaban siswa
benar ( Secara keseluruhan ), dan adakalanya benar sebagian, dan adakalanya
salah, dan masing – masing jawaban memiliki ungkapan penilaian yang tepat
sesuai dengannya.
20. Ucapan guru “ Saya
Tidak Tahu “ pada apa yang tidak diketahuinya, adalah bagian dari ilmu
Seorang penyair berkata:
Jika engkau tidak tahu apa yang ditanyakan
kepadamu
Dan kamu tidak memiliki ilmunya
Maka jangan berkata di dalamnya tanpa dasar
ilmu
Karena salah adalah dosa bagi ahli ilmu
Katakan jika perkara itu tidak diketahui
olehmu
Aku tidak memiliki ilmu tentang apa yang
kamu tanya
Itu adalah setengah ilmu menurut ulama
Demikian juga senantiasa dikatakan para
orang bijak.
By. Ustadz Fu'ad bin Abdul Aziz Asy - Syalhub